Medan, Jamaluddin Idham menyampaikan kecaman keras atas tindakan Gubernur Sumatera Utara, Bobby Nasution, yang melakukan razia terhadap kendaraan berplat BL dari Aceh yang masuk ke wilayah Sumut, bahkan meminta agar plat tersebut dimutasi menjadi BK.
Menurutnya, kebijakan itu sangat keliru. “Gubsu harus paham bahwa plat kendaraan berlaku secara nasional. Kebijakan semacam ini justru berpotensi menimbulkan konflik antarwilayah,” tegas Jamaluddin.
Ia menegaskan, hubungan Aceh dan Sumut sejak dulu sudah terjalin erat, terutama dalam aktivitas perdagangan, jasa angkutan barang maupun penumpang yang menjadi penopang perekonomian kedua daerah. “Jangan sampai karena kebijakan yang salah, silaturahmi dan hubungan ekonomi Aceh-Sumut menjadi terganggu,” ujarnya.
Jamaluddin juga mengkritik cara Bobby memimpin yang dinilai kurang bijaksana. “Kemarin soal pulau, sekarang soal plat kendaraan. Seorang pemimpin harus dewasa dalam mengambil kebijakan, apalagi menyangkut relasi antarwilayah,” katanya.
Jika alasan yang dipakai adalah kondisi jalan rusak, menurut Jamaluddin itu bukanlah dasar yang tepat. Jalan nasional dibangun dengan APBN maupun APBD provinsi, dan sudah ada aturan jelas mengenai jenis kendaraan yang boleh melintas.
Ia juga mengingatkan, jumlah kendaraan plat BK yang masuk ke Aceh bahkan lebih banyak dibanding plat BL yang masuk ke Medan. “Secara ekonomi, justru Sumut lebih diuntungkan dalam transaksi perdagangan dengan Aceh. Jadi, kenapa Gubsu mempermasalahkan plat BL?” tegasnya lagi.