Jakarta, Pada 22 Pebruari 2024 Dewan Da'wah Islamiyah Indonesia (Dewan Da'wah) genap 57 tahun. Sebuah usia yang matang dalam menjalankan aktivitas dakwah sebagaimana yang terkandung dalam QS Fuslihat:33 "Dan siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang berdakwah kepada Allah dan beramal shaleh serta berkata, sesungguhnya aku termasuk orang muslim".
Para pendiri Dewan Da'wah juga merupakan para pendiri Bangsa (founding father) seperti Mohammed Natsir (Perdana Menteri pertama Negara Kesatuan Republik Indonesia), Mr. Mohammad Roem (Menteri Luar Negeri RI), Mr. Syafroedin Prawiranegara (Presiden Pemerintah Darurat Republik Indonesia dan Gubernur Bank Indonesia yang pertama) dan sebagainya.
Mereka semua telah memberikan keteladanan dan pemikiran berharga dalam menjalankan dakwah Islam di tanah air. Sekitar 800 mesjid telah didirikan keluarga besar Dewan Da'wah, mengelola ribuan pondok pesantren, sekolah, dan perguruan tinggi.
Ada ribuan sarjana S1, S2, dan S3 telah dilahirkan oleh Dewan Da'wah melalui kampus Sekolah Tinggi Ilmu Dakwah (STID) Mohammed Natsir, program Kaderisasi 1000 ulama dan program Kaderisasi dai lainnya. Hingga tahun 2045 saat Indonesia berumur 100 tahun Dewan Da'wah terus berjuang mewujudkan NKRI yang adil dan makmur sesuai cita-cita kemerdekaan Indonesia.
Pada Sabtu (27/4) pagi ini Dewan Da'wah mengadakan pertemuan silaturrahim Iedul Fitri 1445 H di Kantor Pusat Dewan Da'wah Islamiyah Indonesia di Jl. Kramat Raya 45,Jakarta Pusat dengan thema Memperkokoh Ukhuwah, Membangun Kekuatan Ummat Menuju Kemenangan.
Rencana acara dimulai sejak pukul 8.00 pagi hingga pukul 12.00 dengan diawali memutar film dokumenter sejarah Dewan Da'wah Islamiyah Indonesia, sambutan ketua umum Dewan Da'wah DR. Adian Husaini M.Si, dan tausyiah dari Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhamadiyah Prof. DR. KH.Haedar Nashir MSi.
