Gowa Sulsel (MNC), Dalam berbagai kesempatan, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengatakan generasi emas pertanian berada di pundak anak-anak muda sebagai generasi milenial.
“Mereka mempunyai tekad, kreativitas, dan inovasi untuk mengembangkan pertanian. Kementan perlu mendukung terutama modal usaha dan pengembangan kompetensi,” katanya.
Plt. Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi mengatakan bahwa fokus Kementerian Pertanian adalah menyiapkan sumber daya manusia pertanian sebagai pelaku pembangunan pertanian.
“Salah satu fokus BPPSDMP adalah mewujudkan SDM yang handal, berdaya saing, serta berjiwa entrepreneur,” ungkap Dedi.
Olehnya itu, Kementan melalui Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Batangkaluku melaksanakan pelatihan kewirausahaan bagi non aparatur dalam rangka peningkatan kapasitas bagi pelaku agribisnis.
Pembukaan pelatihan berlangsung di Aula Hasanuddin BBPP Batangkaluku, Selasa (30/7/2024). Kegiatan yang diikuti oleh 30 peserta dari berbagai Kabupaten ini dibuka langsung oleh Kepala BBPP Batangkaluku yang diwakili Ketua Kelompok Substansi Penyelenggaraan Pelatihan.
Ketua Kelompok Substansi Penyelenggaraan Pelatihan, Fitriani mengatakan bahwa agribisnis memegang peranan penting dalam perekonomian negara.
“Kita punya potensi alam yang melimpah dan didukung dengan teknologi yang bisa memberikan kita peluang-peluang usaha, tetapi untuk memanfaatkan peluang-peluang ini, kita butuh SDM yang kompeten,” jelasnya.
Fitriani menambahkan bahwa pihaknya melaksanakan pelatihan sebagai bentuk komitmennya untuk meningkatkan kapasitas dan kapabilitas dari pelaku usaha yang bergerak di bidang pertanian.
Pelatihan ini berfokus kepada pengembangan ide dan bisnis yang inovatif, manajemen keuangan dan pemasaran yang efektif, pemanfaatan teknologi digital dalam pengembangan usaha, kemitraan dan jejaring bisnis.
Selanjutnya peserta akan dibekali materi terkait karakteristik kewirausahaan, ide bisnis, menyusun rencana usaha, dan pemasaran produk dan marketing digital.
Pelatihan yang berlangsung selama 2 hari ini, Fitriani juga berkesempatan melakukan launching sekaligus mensosialisasikan “Agrikonsultasi” sebagai layanan konsultasi berbasis aplikasi dan website, Rabu (31/7/2024).
“Kita berupaya mendekatkan diri dengan pelaku agribisnis dengan menyediakan aplikasi Agrikonsultasi, kita akan melakukan pendampingan tanpa harus bertemu,” ungkapnya.
Menurutnya, aplikasi tersebut memudahkan tenant untuk berinteraksi dengan para pakar serta memudahkan para tenant dalam mengadukan kendala yang dihadapi dalam menjalankan usaha bisnisnya.
“Selain itu, di aplikasi ini juga menyediakan beberapa materi yang dapat dipelajari oleh tenant, mengisi log kegiatannya serta melihat kegiatan tenant melalui fitur galeri. ” terangnya.
Pada kesempatan tersebut, para peserta dan pakar mengoperasikan langsung aplikasi Agrikonsultasi untuk memahami cara penggunaannya dan diminta untuk memberikan masukan demi penyempurnaan aplikasi Agrikonsultasi.