Asah Kemampuan Mekanisasi, Kementan Latih Penyuluh Papua Pegunungan Bintang

Notification

×

Tag Terpopuler

Asah Kemampuan Mekanisasi, Kementan Latih Penyuluh Papua Pegunungan Bintang

Sabtu, 08 November 2025 | November 08, 2025 WIB Last Updated 2025-11-11T02:20:53Z

Gowa,- Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) terus berupaya memperkuat kapasitas sumber daya manusia pertanian, terutama di daerah-daerah bagian timur seperti Papua Pegunungan. 

Salah satu bentuk nyata dari upaya tersebut diwujudkan melalui kegiatan Pelatihan Alat dan Mesin Pertanian (Alsintan) kerjasama Balai Besar Pelatihan Pertanian Batangkaluku bersama Dinas Pertanian Kabupaten Pegunungan Bintang kegiatan ini berlangsung 03 sampai dengan 13 November 2025.

Setelah mengikuti pelatihan, efektif dari tanggal 03- 07 November 2025  tentang alsintan di BBPP Batangkaluku peserta yang berjumlah 13 orang tersebut melakukan praktek kerja lapangan di BPP Galesong, dengan langsung mempraktikkan penggunaan berbagai jenis alsintan, mulai dari traktor roda dua (TR2), traktor roda empat (TR4), hingga rice transplanter di lahan BPP Galesong, Sabtu (08/11/25). 

Kegiatan ini menjadi ajang bagi peserta untuk menerapkan pengetahuan yang telah diperoleh selama pelatihan dan memperkuat kemampuan mereka dalam mengoperasikan alat-alat pertanian modern.

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menegaskan bahwa upaya peningkatan kapasitas petani dalam penguasaan teknologi pertanian menjadi bagian dari strategi besar menuju kemandirian pangan nasional.

“Padi adalah kehidupan bagi bangsa ini. Melalui mekanisasi dan kerja keras petani di seluruh pelosok negeri, kita yakin swasembada pangan bukan lagi mimpi, tapi kenyataan yang bisa kita wujudkan bersama,” tegasnya.

Senada dengan itu, Kepala BPPSDMP, Idha Widi Arsanti menyampaikan bahwa pelatihan seperti ini merupakan bentuk nyata dari pembinaan sumber daya manusia pertanian yang berkelanjutan.

“Pelatihan alsintan bukan hanya tentang mengoperasikan mesin, tetapi juga menumbuhkan kemandirian, efisiensi, dan semangat modernisasi di kalangan petani. Dengan pengetahuan ini, para peserta dapat menjadi agen perubahan di daerahnya masing-masing,” ujar Idha.

Pelatihan ini merupakan bagian dari komitmen Kementerian Pertanian untuk mempercepat modernisasi pertanian melalui mekanisasi. Dengan penggunaan alsintan, pekerjaan di sektor pertanian dapat dilakukan lebih cepat, efisien, dan mengatasi keterbatasan tenaga kerja di lapangan. Hal ini menjadi solusi nyata atas berkurangnya jumlah petani yang masih mampu melakukan tanam padi secara manual, terutama di daerah-daerah dengan kondisi geografis yang menantang seperti Papua Pegunungan.

Lebih dari itu, penyuluh pertanian juga dituntut untuk menguasai penggunaan alsintan, karena mereka berperan sebagai ujung tombak dalam mentransfer teknologi pertanian kepada petani di lapangan. Penguasaan alsintan oleh penyuluh menjadi penting agar pendampingan kepada petani tidak hanya bersifat teori, tetapi juga berbasis praktik nyata. Dengan demikian, penyuluh dapat menjadi contoh dan motor penggerak dalam penerapan mekanisasi pertanian di wilayah binaannya.

Salah satu peserta pelatihan, Matheus Uropmabin Penyuluh dari BPP Distrik Batom, menyampaikan rasa syukur dan bangganya atas kesempatan mengikuti pelatihan ini.

“Kami sangat berterima kasih atas ilmu dan pengalaman yang kami dapatkan. Jadi kami berharap dengan alat seperti yang kami pelajari di sini, pengolahan lahan kami bisa lebih mudah.,” ujarnya.

Melalui kegiatan PKL pelatihan alsintan ini, Kementerian Pertanian berharap para peserta dari Papua Pegunungan mampu menjadi pionir dalam penerapan teknologi mekanisasi di wilayahnya. Dengan dukungan alat dan keterampilan yang memadai, diharapkan produktivitas pertanian di kawasan pegunungan dapat meningkat dan menjadi bagian dari upaya mewujudkan ketahanan pangan nasional.