Jakarta (MNC), Lelaki muda ini sudah lumayan sudah lama menggeluti usaha perniagaan buah pepaya. Sejak tahun 2015 menjual buah-buahan di depan Pasar Palmerah, Kecamatan Palmerah, Jakarta Barat. Sabtu (13/2024).
Ia melakukannya demi melanjutkan usaha yang telah dirintis oleh orang tuanya.
Kurniawan merupakan tamatan sekolah menengah atas (SMA) yang kini berusia dua puluh delapan tahun.
Ia mengatakan dirinya lebih memilih dagang buah daripada melanjutkan kuliah atau memilih bekerja di kantor atau pabrik sekalipun.
"Saya memilih berdagang karena mengasyikkan. Tidak jadi anak buah orang. Tapi, jadi majikan diri sendiri. Dengan berdagang buah, kita bisa menyediakan kebutuhan pembuka makan siang atau makan malam dengan buah-buahan. Kebetulan item yang fokus saya jual adalah pepaya. Tidak terlalu sering menjual selain pepaya. Itupun, bila benar-benar stok buah pepaya kosong dalam waktu lama barulah kami menjual buah lainnya. Tapi,tidak lama. Kembali ke pepaya spesial dagangan kami di sini,"aku Kurniawan, Sabtu (13/1) malam.
Menurut Kurniawan bila seorang pedagang fokus menjual buah tertentu, maka para pelanggan tidak akan sulit mencari kebutuhannya. Beda bila buah yang dijual gonta-ganti, mereka kudu mencari dimana lapak buah yang diingini.
Pengakuan Kurniawan ada benarnya juga. Terlihat dari dialog pembeli yang antri membeli pepaya saat ia layani. Tidak ada pertanyaan berapa harga per kilo. Tapi yang terdengar hanya, "minta 1,5 kilogram". Berarti si pembeli minta ukuran buah yang kecil, karena rata-rata berat buah pepaya 2 kilogram.
Pemuda asal Comal, Pemalang, Jawa Tengah tidak mengenal kredit usaha mikro dari perbankan. Selama ini usaha yang ditekuni sejak delapan tahun silam berasal dari modal sendiri. Ia tahu ada supermarket yang khusus menjual aneka buah.
"Menurut saya, rezeki sudah ada yang ngatur, Mas. Meski ada pedagang besar yang menjual buah-buahan, saya tidak kuatir. Ya buktinya pepaya yang saya jual tetap habis dalam waktu dua-tiga hari. Pepaya tetap rutin disuplai dari bandar buah yang dikirim dari Lampung. "Tutup Kurniawan.